“ Apa visi hidupmu?” tanya dosen
biokimiaku di awal kuliah. Bukan berarti pelajaran biokimia kali ini akan
membahas tentang visi hidup, ini hanya pertanyaan pembuka, sekedar untuk
memancing semangat para mahasiswa. Benar juga, sebenarnya apa visi hidupku
selama ini? Seorang temanku mengatakan bahwa ia ingin menaik hajikan orang
tuanya, itu visi temanku tersebut. oke,
jadi visi itu merupakan tujuan hidup dan apa saja yang akan kita raih dalam
hidup ini, semacam cita-cita begitulah.
Memiliki
visi sangatlah berpengaruh dalam jalan hidup seseorang. Dengan memiliki visi
kita tau apa alasan kita menjalani hidup dan apa saja yang harus kita lakukan
sehingga misi tersebut dapat diraih. Dengan kata lain, hidup kita jadi lebih
tertata arah dan tujuannya.
Saat
aku SMA aku diberi tahu rahasia sukses menggapai visi hidup oleh kepala
sekolahku. Beliau merupakan orang yang luar biasa, seorang perempuan yang
memiliki semangat yang tinggi dan selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan
setiap tanggung jawab. Beliau mengatakan bahwa setiap cita-cita dan keinginan
kita akan lebih cepat terealisasikan apabila kita menulisnya. Kemudian beliau
menunjukkan sebuah buku catatan yang di dalamnya berisi tulisan tentang apa
saja yang ingin ia raih dalam hidupnya. Beliau menuliskan diskripsi
masing-masing tentang cita-cita tersebut serta tanggal cita-cita tersebut akan
menjadi kenyataan. Beliau berkata bahwa setengah dari apa yang beliau tulis
disana sudah dapat terealisasikan terasuk cita-citanya untuk menaik hajikan orang
tuanya, kuliah di Amerika serta jalan jalan di Taj Mahal, dan semua itu
terlaksana hampir sama dengan tangga yang diinginkan yang tertulis dalam buku
catatan tersebut. Amazing kan?
Aku
sendiri sudah memiliki buku visi hidupku sendiri. Disana tertulis banyak
cita-citaku, seperti keinginanku untuk kuliah di jepang, membuat sekolah khusus
anak jalanan, sampai cita-citaku yang ngaco seperti ketemu aris korea ^^ . Memang
sih baru beberapa yang dapat terlaksana, tapi aku rasa itu merupakan awal yang
baik dalam usaha menggapai visi hidup, iya kan. Sekarang aku sudah menentukan
visiku, what about you?